Setiap insan manusia memperoleh kemampuan, kemampuan tersebut memiliki perbedaan yaitu hard skill dan soft skill. Kenapa menjadi dua perbedaan kemampuan yang di dapat oleh insan manusia, karena banyak faktor yang di dapatkan oleh setiap insan manusia. Untuk itu maka akan dijelaskan beberapa pernyataan mengenai hard skill dan soft skill tersebut.
Hard skill adalah skill yang berdasarkan bidang yang betul-betul dia menjadi pakar di dalamnya. Contohnya jika dia adalah seorang ekonom, maka dia seharusnya menguasai konsep-konsep atau teori-teori tentang ilmu ekonomi serta dapat melakukan analisa terhadap persoalan-persoalan yang menjadi kepakaran dia. Maka dari itu mengenai semua teori ataupun konsep tentang ekonomi sudah berada di luar otak kepalanya. Maka dia memang benar-benar sanggup untuk menjadi seorang pakar ekonom.
Untuk soft skill adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia lain. Ya sesama mahasiswa, kolega dll. Jadi soft skil juga bisa dicontohkan sebagai orang yang gampang menjalin pertemanan, mencari link, mendapatkan sahabat, dan dapat berinteraksi dengan orang banyak secara luwes.
Hard skill maupun soft skill keduanya memang sangatlah penting untuk saling menunjang, karena manusia pasti berinteraksi dengan manusia lain, baik di pekerjaan, di sekolah atau kuliah, di toko, pasar, dan lainnya.
Pentingnya softskill tidak perlu diragukan, bagamana tidak seseorang yang genius sekalipun akan membutuhkan kemampuan soft skill ini. Misalkan ada seseorang yang memiliki kepakaran yang handal di bidang elektronika, maka untuk dia bisa bekerja di bidangnya maka terlebih dahulu akan diuji dan diwawancarai oleh pemimpin atau bagian HRD suatu perusahaan, di saat wawancara itu dia harus berhasil mengkomunikasikan dengan baik apa yang dia tawarkan kepada perusahaan tempat dia akan bekerja.
Dari situlah awal kita tahu bahwa walaupun seseorang memiliki kejeniusan terhadap suatu bidang tanpa didukung oleh kemampuan bernegosiasi yang baik maka orang tersebut bisa menemui kesulitan ketika di suatu waktu dia harus berinteraksi dengan orang lain
Hard skill adalah skill yang berdasarkan bidang yang betul-betul dia menjadi pakar di dalamnya. Contohnya jika dia adalah seorang ekonom, maka dia seharusnya menguasai konsep-konsep atau teori-teori tentang ilmu ekonomi serta dapat melakukan analisa terhadap persoalan-persoalan yang menjadi kepakaran dia. Maka dari itu mengenai semua teori ataupun konsep tentang ekonomi sudah berada di luar otak kepalanya. Maka dia memang benar-benar sanggup untuk menjadi seorang pakar ekonom.
Untuk soft skill adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia lain. Ya sesama mahasiswa, kolega dll. Jadi soft skil juga bisa dicontohkan sebagai orang yang gampang menjalin pertemanan, mencari link, mendapatkan sahabat, dan dapat berinteraksi dengan orang banyak secara luwes.
Hard skill maupun soft skill keduanya memang sangatlah penting untuk saling menunjang, karena manusia pasti berinteraksi dengan manusia lain, baik di pekerjaan, di sekolah atau kuliah, di toko, pasar, dan lainnya.
Pentingnya softskill tidak perlu diragukan, bagamana tidak seseorang yang genius sekalipun akan membutuhkan kemampuan soft skill ini. Misalkan ada seseorang yang memiliki kepakaran yang handal di bidang elektronika, maka untuk dia bisa bekerja di bidangnya maka terlebih dahulu akan diuji dan diwawancarai oleh pemimpin atau bagian HRD suatu perusahaan, di saat wawancara itu dia harus berhasil mengkomunikasikan dengan baik apa yang dia tawarkan kepada perusahaan tempat dia akan bekerja.
Dari situlah awal kita tahu bahwa walaupun seseorang memiliki kejeniusan terhadap suatu bidang tanpa didukung oleh kemampuan bernegosiasi yang baik maka orang tersebut bisa menemui kesulitan ketika di suatu waktu dia harus berinteraksi dengan orang lain
0 comments:
Post a Comment